Berita Terkini Urbandivers

Urbandivers merupakan situs yang menyediakan berita terkini seputar Indonesia maupun Dunia

Trump Menolak Rentetan Permintaan dari Maduro

trump-menolak-rentetan-permintaan-dari-maduro

Trump Menolak Rentetan Permintaan dari Maduro. Dalam panggilan singkat bulan lalu, Presiden AS Donald Trump menolak serangkaian tuntutan dari Presiden Venezuela Nicolás Maduro, mempersempit pilihan pemimpin Caracas untuk mundur secara aman. Panggilan itu, yang berlangsung kurang dari 15 menit, terjadi di tengah tekanan AS yang meningkat terhadap rezim Maduro pasca-pemilu kontroversial Juli lalu. Sumber-sumber yang mengetahui percakapan mengatakan Trump beri ultimatum: Maduro punya seminggu untuk tinggalkan Venezuela bersama keluarga, tapi tolak permintaan amnesti global, pencabutan sanksi untuk ratusan pejabat, dan transisi kekuasaan yang melibatkan Wakil Presiden Delcy Rodríguez. Maduro tolak, sebut itu “perdamaian budak”, dan minta panggilan ulang yang tak dijawab. Saat ini, dengan Trump rapatkan tim keamanan nasional pada 1 Desember, ketegangan makin memuncak—dari penutupan ruang udara hingga ancaman militer yang bikin warga Venezuela gelisah. INFO CASINO

Isi Panggilan Trump-Madura: Trump Menolak Rentetan Permintaan dari Maduro

Panggilan 21 November itu dimulai dengan tawaran AS: Maduro boleh pilih tujuan aman untuk keluar, tapi tanpa jaminan tambahan. Maduro balas dengan tuntutan tegas: amnesti lengkap untuk dirinya dan keluarga, termasuk hentikan kasus di Pengadilan Pidana Internasional soal kejahatan terhadap kemanusiaan. Ia juga minta cabut sanksi untuk lebih dari 100 pejabat, banyak yang dituduh AS soal pelanggaran HAM, perdagangan narkoba, dan korupsi. Selain itu, Maduro usul Delcy Rodríguez pimpin pemerintahan sementara menuju pemilu baru, sambil pertahankan kendali militer—mirip transisi Nikaragua 1991. Trump tolak hampir semuanya, beri batas waktu seminggu yang habis 28 November. Maduro minta panggilan kedua akhir pekan, tapi AS diam. Trump konfirmasi percakapan itu Minggu lalu, bilang tak “baik atau buruk”, tapi Gedung Putih tak beri detail lebih.

Reaksi Maduro dan Tekanan AS: Trump Menolak Rentetan Permintaan dari Maduro

Maduro langsung balas dengan pidato api di rapat massa Caracas pada 1 Desember. Di depan ribuan pendukung, ia tolak “perdamaian budak atau kolonial”, tuduh AS lakukan “terorisme psikologis” selama 22 minggu. “Kami tahan ujian, dan rakyat Venezuela tunjukkan cinta tanah air,” katanya, sambil janji setia absolut. Pemerintahnya tolak klaim Trump soal penutupan ruang udara sebagai “ancaman kolonial” yang langgar kedaulatan. Tapi di balik pidato, Maduro gelisah: pemilu Juli yang diklaim menang 51 persen ditolak oposisi dan AS, picu demonstrasi massal. Trump tambah tekanan: sebut kartel narkoba Maduro sebagai teroris, kirim kapal induk terbesar ke Karibia, dan lakukan serangan udara yang tewaskan 83 orang di laut. Rapat Trump dengan tim keamanan Senin itu bahas “langkah selanjutnya”, meski juru bicara Gedung Putih tak tutup kemungkinan intervensi militer.

Dampak bagi Venezuela dan Opsi Maduro

Opsi Maduro kian sempit: mundur tanpa amnesti berisiko ekstradisi, tapi bertahan bisa picu sanksi lebih ketat atau intervensi. Ekonomi Venezuela sudah ambruk—hiperinflasi 1.700 persen 2018, sekarang 200 persen—dan sanksi AS blokir minyak, sumber devisa utama. Lebih dari 7 juta pengungsi sejak 2014, dan demonstrasi baru-baru ini tuntut transisi. Oposisi, dipimpin María Corina Machado, dukung tekanan Trump tapi khawatir kekerasan. Maduro coba putar narasi: sebut AS ingin “gulingkan” untuk koloni, sambil janji pemilu adil. Tapi sumber bilang ia pertimbangkan pelarian ke Rusia atau Kuba, meski tanpa jaminan AS. Dampaknya luas: harga minyak global naik 2 persen pasca-ultimatum, dan Uni Eropa potong bantuan 20 juta euro soal pelanggaran HAM.

Kesimpulan

Penolakan Trump atas rentetan tuntutan Maduro jadi titik balik dalam krisis Venezuela, di mana ultimatum seminggu tinggalkan pemimpin Caracas tanpa banyak jalan keluar. Dari panggilan singkat hingga rapat keamanan AS, tekanan ini campur antara diplomasi dan ancaman militer, sementara Maduro pilih perlawanan dengan pidato nasionalis. Bagi rakyat Venezuela yang lelah krisis, ini bukan solusi—tapi pengingat betapa kekuasaan luar bisa perburuk luka dalam. Ke depan, tanpa kompromi, eskalasi tak terhindarkan; harapannya, dialog internasional bisa buka pintu transisi damai, bukan konflik baru.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *