Berapa Korban Meninggal di Kebakaran Terra Drone? Tragedi kebakaran di gedung Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, terus berkembang dengan cepat. Hingga Selasa sore (9 Desember 2025), jumlah korban meninggal dunia mencapai 20 orang, menurut update terbaru dari Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro. Kebakaran yang bermula pukul 12.40 WIB ini tak hanya hanguskan tujuh lantai gedung, tapi juga tinggalkan duka mendalam bagi ratusan karyawan dan keluarga mereka. Mayoritas korban tewas bukan karena luka bakar parah, melainkan lemas kehabisan oksigen akibat asap pekat yang memenuhi ruangan. Penyelidikan polisi dan tim forensik masih berlangsung, dengan dugaan ledakan baterai drone di lantai satu sebagai pemicu. Insiden ini jadi pengingat pilu soal urgensi keselamatan kerja, terutama di jam istirahat ketika karyawan paling rentan. INFO SLOT
Update Jumlah Korban dan Identifikasi: Berapa Korban Meninggal di Kebakaran Terra Drone?
Hingga pukul 16.00 WIB, polisi konfirmasi 20 korban meninggal dunia dievakuasi dari berbagai lantai. Komposisinya lima pria dan 15 wanita, termasuk seorang ibu hamil yang ditemukan di lantai empat. “Semua jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk identifikasi lebih lanjut,” ujar Susatyo di lokasi. Proses ini melibatkan tim Puslabfor Polri untuk pemeriksaan autopsi, karena kondisi korban mayoritas lemas tanpa tanda bakar serius. Sebanyak 20 orang lain luka ringan—seperti sesak napas dan luka lecet—dirawat di RSCM dan RS Polri, dengan lima di antaranya masih kritis. Penyisiran lantai per lantai selesai pukul 15.30 WIB, tapi polisi tak tutup kemungkinan angka naik jika ditemukan korban tersisa. Keluarga korban kini tunggu hasil DNA, sementara manajemen gedung buka posko bantuan di lokasi untuk koordinasi.
Kronologi yang Bikin Korban Bertambah: Berapa Korban Meninggal di Kebakaran Terra Drone?
Kebakaran bermula di lantai satu, ruang gudang baterai drone, dengan ledakan kecil yang sempat dipadamkan manual. Namun, api kambuh dan merambat lewat kabel listrik serta ventilasi, capai lantai tiga dalam 10 menit. Saat itu, jam makan siang bikin 21 karyawan di lantai atas terjebak: asap tebal blokir tangga darurat, paksa mereka ke balkon atau atap. Di lantai empat, situasi lebih mencekam—api tembus plafon, ciptakan panas ekstrem yang bikin pintu macet. Saksi cerita, “Kami tutup pintu rapat, tapi udara makin tipis, satu per satu tumbang.” Pemadam tiba pukul 12.50 WIB dengan 25 unit truk dan 89 personel, tapi visibilitas nol akibat asap hitam. Evakuasi heroik gunakan tangga hidrolik selamatkan 150 karyawan, tapi 20 orang tak sempat—mayoritas di lantai tengah di mana lalu lintas orang padat tapi akses keluar terbatas.
Penyebab Kematian dan Faktor Pendukung
Polisi yakin korban tewas karena asap karbon monoksida yang habiskan oksigen, bukan api langsung. “Mereka lemas sebelum evakuasi, asap terlalu pekat di lantai 3, 4, dan 5,” jelas Susatyo. Dugaan awal: thermal runaway pada baterai lithium-ion selama pengisian, picu reaksi berantai yang percepat penyebaran. Faktor lain: alarm otomatis gagal aktif, pintu darurat tersumbat furnitur panik, dan ventilasi buruk tahan asap lebih lama. Karyawan di lantai itu, banyak dari divisi R&D dan admin, tak sempat pakai masker darurat. Ini pola mirip insiden kebakaran gedung sebelumnya, di mana pencegahan sederhana seperti sprinkler lengkap bisa selamatkan nyawa. Penyelidikan forensik fokus teliti sisa baterai untuk konfirmasi, termasuk apakah ada overload charger atau cacat pabrik.
Respons Pemerintah dan Dukungan Korban
Pemerintah cepat gerak: Wali Kota Jakarta Pusat janjikan audit keselamatan gedung serupa, fokus instalasi listrik dan rute evakuasi. Kementerian Ketenagakerjaan koordinasi santunan 100 juta per keluarga korban jiwa, plus bantuan psikologis untuk selamat. Manajemen Terra Drone tutup operasi sementara, buka hotline untuk karyawan hilang. “Kami berduka cita mendalam, prioritas utama keluarga,” kata perwakilan perusahaan. Komunitas Kemayoran gelar doa bersama malam ini, sementara polisi pasang posko di lokasi untuk pantau korban potensial. Upaya ini selamatkan ratusan nyawa, tapi tinggalkan trauma: saksi cerita pegangan tangan saling tapi asap bikin mata perih. Tragedi ini dorong revisi regulasi baterai di sektor teknologi, agar insiden tak ulang.
Kesimpulan
Jumlah korban meninggal di kebakaran Terra Drone capai 20 orang, dengan mayoritas tewas lemas akibat asap di lantai tengah—tragedi yang tunjukkan celah keselamatan mematikan. Dari ledakan baterai awal hingga evakuasi dramatis, cerita ini panggil perubahan: protokol ketat, alarm dini, dan pelatihan evakuasi wajib. Bagi keluarga yang berduka, dukungan penuh jadi pegangan, sementara penyelidikan polisi harap beri kejelasan. Jakarta tak boleh abaikan pelajaran ini; keselamatan kerja harus prioritas, bukan tambahan. Insiden Selasa jadi duka kolektif, tapi juga momentum reformasi untuk masa depan lebih aman.











Leave a Reply