Kapal di Muara Baru Terbakar, Dipicu Karena Korsleting

Kapal di Muara Baru Terbakar, Dipicu Karena Korsleting

Kapal di Muara Baru Terbakar, Dipicu Karena Korsleting. Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi saksi peristiwa tragis pada Sabtu pagi, 16 Agustus 2025, ketika empat kapal nelayan dilalap api. Kebakaran ini, yang terjadi sekitar pukul 07.48 WIB, mengejutkan warga dan pedagang di sekitar pelabuhan, salah satu pusat perikanan terbesar di Indonesia. Menurut laporan awal, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik, menyebabkan kerusakan signifikan dan kerugian besar bagi pemilik kapal. Petugas pemadam kebakaran berjuang selama lebih dari tiga jam untuk memadamkan api, yang diperparah oleh angin kencang dan ombak. Apa yang menyebabkan kebakaran ini, siapa yang terdampak, dan seberapa besar kerugiannya? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA LAINNYA

Siapa Pemilik Kapal Tersebut
Empat kapal yang terbakar dimiliki oleh dua individu: Hartono dan Apin, keduanya nelayan yang beroperasi di Pelabuhan Muara Baru. Hartono adalah pemilik Kapal Motor (KM) Starindo Jaya, kapal yang menjadi sumber awal kebakaran. Sementara itu, Apin memiliki tiga kapal lainnya, yang terdiri dari dua kapal baru yang belum beroperasi dan satu kapal pengangkut hasil laut. Kedua pemilik ini dikenal sebagai figur aktif di komunitas nelayan lokal, dengan Hartono memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang perikanan dan Apin dikenal sebagai pengusaha yang baru mengembangkan armada kapalnya. Kehilangan kapal-kapal ini menjadi pukulan berat bagi mereka, mengingat kapal adalah aset utama dalam mata pencaharian mereka. Hingga kini, keduanya masih memberikan keterangan kepada polisi untuk mendukung penyelidikan lebih lanjut.

Apa Dugaan Awal dari Kebakaran Kapal Tersebut
Menurut keterangan petugas pemadam kebakaran, dugaan awal kebakaran berasal dari korsleting listrik di bagian panel listrik KM Starindo Jaya. Kebakaran pertama kali terdeteksi sekitar pukul 07.30 WIB oleh saksi yang mendengar teriakan “kebakaran” dari kapal tersebut. Api diduga bermula di area belakang kapal, dekat tangki air, sebelum dengan cepat menyebar akibat tiupan angin kencang dan ombak yang membuat kapal bergoyang. Upaya awal untuk memadamkan api menggunakan selang air oleh saksi tidak berhasil karena kobaran api membesar dengan cepat. Ketika petugas tiba di lokasi pada pukul 07.55 WIB, api sudah melahap KM Starindo Jaya dan merembet ke tiga kapal milik Apin yang berlabuh di dekatnya. Korsleting listrik, yang sering terjadi pada kapal tua dengan sistem kelistrikan usang, menjadi penyebab utama yang kini sedang diselidiki lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Berapakah Total Kerugian dari Kebakaran Kapal Ini
Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp2,75 miliar, sebuah angka yang sangat besar bagi para nelayan. Kerusakan meliputi empat kapal yang hangus terbakar, dengan KM Starindo Jaya dan kapal hasil laut milik Apin mengalami kerusakan total, sementara dua kapal baru milik Apin rusak sebagian tetapi tidak dapat digunakan lagi. Luas area yang terdampak diperkirakan sekitar 6 x 30 meter, mencakup sebagian dermaga. Selain kapal, beberapa peralatan nelayan seperti jaring dan mesin pendingin juga ikut hancur. Kerugian ini tidak hanya berdampak pada Hartono dan Apin, tetapi juga pada puluhan awak kapal yang kehilangan sumber penghasilan. Belum ada laporan resmi mengenai asuransi kapal, tetapi banyak kapal nelayan di Indonesia tidak diasuransikan, yang dapat memperparah dampak finansial bagi pemilik.

Kesimpulan: Kapal di Muara Baru Terbakar, Dipicu Karena Korsleting
Kebakaran di Pelabuhan Muara Baru yang mengakibatkan empat kapal nelayan terbakar pada tanggal 16 Agustus 2025 menjadi pengingat bahwa adanya resiko korsleting listrik di kapal-kapal yang sudah tua. Para pemilik kapal, Hartono dan Apin, menghadapi kerugian besar sebesar Rp2,75 miliar, yang tidak hanya merusak aset tetapi juga mengancam mata pencaharian mereka dan awak kapal. Dugaan awal korsleting listrik menyoroti pentingnya perawatan sistem kelistrikan kapal untuk mencegah tragedi serupa. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini meninggalkan luka mendalam bagi komunitas nelayan di Muara Baru. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat memberikan kejelasan dan mendorong langkah pencegahan, sementara para nelayan kini harus bangkit dari kerugian besar ini. Peristiwa ini juga menjadi panggilan untuk perhatian lebih pada keselamatan maritim di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *