Prada Lucky Dimakamkan Pada Hari ini. Pada 9 Agustus 2025, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit muda TNI AD, dimakamkan di kampung halamannya di Kuanino, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pemakaman ini menyusul kematian tragisnya pada 6 Agustus 2025 di RSUD Aeramo, Nagekeo, setelah diduga menjadi korban penganiayaan oleh seniornya. Upacara pemakaman berlangsung penuh duka, dihadiri keluarga, rekan prajurit, dan masyarakat setempat. Kematian Prada Lucky memicu kemarahan publik dan menyoroti isu disiplin dalam institusi TNI. Apa yang sebenarnya terjadi pada prajurit berusia 23 tahun ini? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA LAINNYA
Siapa Itu Prada Lucky?
Prada Lucky Chepril Saputra Namo adalah anggota TNI Angkatan Darat berpangkat Prajurit Dua, yang baru dua bulan berdinas di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, Nagekeo, NTT. Ia adalah putra Sersan Mayor Christian Namo, anggota TNI aktif di Kodim 1627/Rote Ndao, dan Sepriana Paulina Mirpey. Lucky dikenal sebagai sosok berdedikasi yang bangga mengikuti jejak ayahnya sebagai prajurit. Bergabung dengan TNI pada Juni 2025, ia ditempatkan di satuan baru yang fokus pada program pembangunan masyarakat di NTT. Kepergiannya yang mendadak meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya.
Kasus Apa Yang Terjadi Pada Prada Lucky?
Prada Lucky meninggal dunia setelah dirawat intensif selama empat hari di RSUD Aeramo, Nagekeo, menyusul dugaan penganiayaan oleh seniornya di Batalyon TP 834/WM. Ia menghembuskan napas terakhir pada 6 Agustus 2025 pukul 11.23 WITA akibat gagal jantung, dengan tubuh penuh luka sayatan, lebam, dan luka bakar yang diduga akibat sundutan rokok. Sebelum meninggal, Lucky sempat mengaku kepada dokter di ruang radiologi bahwa ia dianiaya oleh sesama prajurit. Ayahnya, Serma Christian, menyebut putranya menderita ginjal pecah dan paru-paru bocor. Sub Denpom IX/1-1 Ende kini menangani kasus ini, dengan empat prajurit ditahan sebagai tersangka, meski keluarga menduga pelaku lebih banyak.
Tanggapan Masyarakat Tentang Prada Lucky
Kematian Prada Lucky memicu gelombang kemarahan dan simpati di kalangan masyarakat, terutama di media sosial. Banyak yang mengecam tindakan penganiayaan dalam institusi TNI, dengan komentar seperti “Keadilan untuk Lucky!” dan “TNI harus bersih dari budaya kekerasan!”. Publik menuntut transparansi dalam penyelidikan, dengan beberapa menyebut kasus ini mencoreng nama baik TNI. Anggota DPR dari Komisi I juga mendesak hukuman berat bagi pelaku dan evaluasi budaya disiplin militer. Di NTT, masyarakat setempat menyampaikan duka cita, memuji dedikasi Lucky sebagai prajurit muda yang ingin mengabdi. Dukungan untuk keluarga, terutama ayahnya yang meminta pensiun dini, juga mengalir deras.
Kesimpulan: Prada Lucky Dimakamkan Pada Hari ini
Pemakaman Prada Lucky pada 9 Agustus 2025 menjadi momen penuh duka yang mencerminkan tragedi mendalam bagi keluarga dan institusi TNI. Kematiannya akibat dugaan penganiayaan oleh seniornya menyoroti perlunya reformasi budaya disiplin dalam militer. Tanggapan masyarakat yang penuh kemarahan dan tuntutan keadilan menunjukkan betapa seriusnya dampak kasus ini. Penyelidikan yang sedang berlangsung diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan memberikan hukuman setimpal bagi pelaku, sekaligus menjadi langkah awal untuk mencegah kasus serupa di masa depan.
Leave a Reply