Siapa Sih Itu Sumanto?

siapa-sih-itu-sumanto

Siapa Sih Itu Sumanto? Nama Sumanto mungkin tidak asing bagi masyarakat Indonesia, terutama mereka yang mengikuti berita pada awal 2000-an. Pria asal Purbalingga, Jawa Tengah, ini sempat menghebohkan publik karena kasus kanibalisme yang membuatnya dijuluki “Hannibal Lecter dari Jawa.” Namun, setelah menjalani hukuman dan proses rehabilitasi, Sumanto kini muncul dengan wajah baru sebagai content creator di media sosial, menarik perhatian dengan konten yang jauh dari kesan kelam masa lalunya. Artikel ini akan mengupas siapa Sumanto, latar belakang kasusnya, perjalanan hidupnya pasca-penjara, dan transformasinya menjadi figur publik yang menghibur dan inspiratif. BERITA BOLA

Latar Belakang Sumanto

Sumanto lahir pada 3 Maret 1972 di Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga. Ia adalah anak sulung dari lima bersaudara, dibesarkan dalam keluarga yang sempat berkecukupan karena warisan ayahnya, namun kemudian menghadapi kesulitan ekonomi. Sumanto hanya menyelesaikan pendidikan hingga kelas 3 SMP karena kendala finansial dan nilai ujian yang tidak memadai. Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang nakal namun tetap tekun belajar agama di masjid setempat. Kehidupannya berubah drastis pada 2003, ketika ia ditangkap atas tuduhan pencurian mayat dan kanibalisme. Sumanto mengaku memakan tiga mayat, termasuk jenazah seorang wanita lanjut usia bernama Mbok Rinah, dengan keyakinan bahwa tindakan tersebut akan memberinya kekuatan gaib.

Kasus ini terungkap setelah warga melaporkan hilangnya jenazah Mbok Rinah dari kuburan di Desa Majatengah pada 11 Januari 2003. Polisi menemukan sisa-sisa jenazah di rumah Sumanto, dan ia mengakui perbuatannya tanpa perlawanan. Selain Mbok Rinah, ia juga mengaku pernah memakan dua mayat lain saat bekerja di perkebunan tebu di Lampung. Karena tidak ada hukum spesifik tentang kanibalisme di Indonesia saat itu, Sumanto didakwa atas pencurian dengan pemberatan berdasarkan Pasal 363 KUHP dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Ia dibebaskan lebih awal pada 24 Oktober 2006 setelah mendapatkan remisi karena berkelakuan baik.

Kehidupan Pasca-Penjara

Setelah bebas, Sumanto menghadapi penolakan dari keluarga dan warga desanya karena stigma masa lalunya. Ia kemudian diterima di Yayasan An-Nur, sebuah panti rehabilitasi di Desa Bungkanel, Karanganyar, Purbalingga, di bawah asuhan KH Supono Mustajab, yang dikenal sebagai Mbah Pono. Di sana, Sumanto belajar ilmu agama, meninggalkan keyakinan mistis yang mendorong tindakan kanibalismenya, dan mulai berintegrasi kembali dengan masyarakat melalui kegiatan sosial dan pengajian. Namun, kepergian Mbah Pono akibat kecelakaan pada 2020 membuat Sumanto sempat kehilangan arah, sering murung, dan kesulitan menerima kenyataan. Dengan dukungan Yayasan An-Nur yang kini dipimpin oleh dr. Mulyasari, Sumanto perlahan pulih dan menemukan tujuan baru.

Transformasi Menjadi Content Creator: Siapa Sih Itu Sumanto?

Pada pertengahan 2024, Sumanto memulai perjalanan barunya sebagai content creator di platform seperti Instagram dan TikTok dengan akun bernama Sumanto Gereng Reborn. Hingga Juli 2025, akun Instagramnya telah memiliki lebih dari 18.000 pengikut, menunjukkan popularitasnya yang terus meningkat. Kontennya bervariasi, mulai dari mukbang makanan seperti sate kambing dan ikan gurame, senam pagi untuk mempromosikan gaya hidup sehat, hingga video joget mengikuti tren populer. Salah satu video mukbang sate yang diunggah pada Desember 2024 menjadi viral dengan jutaan penonton, menampilkan Sumanto dengan gaya santai dan caption humoris.

Selain hiburan, Sumanto juga kerap membagikan kata-kata motivasi yang menyentuh, seperti, “Jangan berharap pada manusia, berharaplah pada Allah SWT.” Ia juga berbagi kegiatan sehari-hari, seperti memberi makan ikan atau bertemu tokoh publik seperti Panji Petualang dan Sujiwo Tejo. Konten-konten ini dikelola oleh tim Yayasan An-Nur, yang bertujuan mengubah stigma negatif tentang Sumanto menjadi citra yang lebih humanis dan positif.

Respons Publik dan Makna Perubahan: Siapa Sih Itu Sumanto?

Kehadiran Sumanto di media sosial mendapat respons beragam. Banyak warganet memberikan dukungan, mengapresiasi usahanya untuk berubah dan menganggapnya sebagai inspirasi bahwa setiap orang berhak atas kesempatan kedua. Komentar seperti “Sehat selalu, Pak Sumanto” atau “Keren, bisa bangkit dari masa lalu” sering muncul di unggahannya. Namun, ada pula candaan yang mengaitkan konten mukbang-nya dengan kasus masa lalunya, yang ditanggapi dengan bijak oleh timnya sebagai masukan untuk memperbaiki konten.

Penutup: Siapa Sih Itu Sumanto?

Sumanto adalah contoh nyata bahwa masa lalu yang kelam tidak harus menentukan masa depan seseorang. Dari kasus kanibalisme yang menggemparkan pada 2003, ia kini menjelma menjadi content creator yang menghibur dan menginspirasi. Dengan bantuan Yayasan An-Nur, Sumanto telah menemukan cara untuk berbaur kembali dengan masyarakat dan membangun citra baru melalui media sosial. Kisahnya mengajarkan tentang pentingnya rehabilitasi, dukungan komunitas, dan kekuatan untuk berubah. Sumanto, yang dulu ditakuti, kini menjadi simbol harapan bahwa siapa pun dapat memulai lembaran baru dengan tekad dan dukungan yang tepat.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *