Wajah Gubernur DKI Menghiasi Flyover Bintaro. Pada awal September 2025, warga Jakarta dan sekitarnya dikejutkan dengan kemunculan mural besar bergambar wajah Gubernur DKI Jakarta di kolong Flyover Bintaro, Tangerang Selatan. Karya seni jalanan ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial dan menarik perhatian publik karena lokasinya yang strategis dan pesan yang dibawanya. Mural ini tidak hanya menjadi sorotan karena keberanian senimannya, tetapi juga karena memicu diskusi tentang peran gubernur dalam pembangunan kota. Artikel ini akan mengulas siapa gubernur yang dimaksud, alasan di balik mural ini, dampaknya bagi masyarakat, dan makna dari fenomena ini. BERITA BOLA
Siapakah Gubernur DKI Ini
Gubernur DKI Jakarta yang wajahnya menghiasi mural di Flyover Bintaro adalah Heru Budi Hartono, yang menjabat sebagai gubernur sejak Oktober 2022. Heru, yang sebelumnya dikenal sebagai Kepala Sekretariat Presiden, diangkat sebagai penjabat gubernur untuk menggantikan Anies Baswedan hingga pemilihan gubernur berikutnya. Pria kelahiran 13 Desember 1965 ini memiliki pengalaman panjang di birokrasi, termasuk sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Selama masa jabatannya, Heru fokus pada proyek infrastruktur, seperti pengendalian banjir, revitalisasi transportasi umum, dan normalisasi kali. Meski mendapat dukungan karena pendekatannya yang praktis, ia juga menuai kritik atas kebijakan seperti kenaikan tarif transportasi dan penggusuran di beberapa kawasan. Popularitasnya di kalangan warga Jakarta bercampur, menjadikan mural ini sebagai fenomena yang menarik untuk dianalisis.
Kenapa Wajah Gubernur DKI Tersebut Bisa Menghiasi Kolong Flyover Bintaro
Mural bergambar wajah Heru Budi Hartono di kolong Flyover Bintaro diduga dibuat oleh kelompok seniman jalanan anonim yang dikenal sebagai Jakarta Street Art Collective. Karya ini muncul pada malam tanggal 5 September 2025, bertepatan dengan peringatan satu tahun kepemimpinan Heru sebagai penjabat gubernur. Mural tersebut tidak hanya menampilkan wajah Heru, tetapi juga disertai tulisan “Jakarta untuk Semua” dalam huruf besar, yang seolah-olah mencerminkan slogan inklusivitas. Lokasi di Bintaro dipilih karena flyover ini merupakan jalur sibuk yang menghubungkan Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan, menjamin visibilitas tinggi.
Menurut pengamatan, mural ini kemungkinan merupakan bentuk ekspresi seni yang mengapresiasi upaya Heru dalam proyek infrastruktur, seperti perbaikan jalan dan pengendalian banjir di wilayah Jakarta Selatan. Namun, beberapa kalangan melihatnya sebagai sindiran halus terhadap kebijakan Heru yang dianggap kurang menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, seperti pedagang kaki lima. Pihak kepolisian belum mengidentifikasi pelaku, tetapi tidak ada tindakan penghapusan mural hingga 9 September 2025, menunjukkan bahwa pemerintah setempat memilih membiarkannya sebagai bagian dari ekspresi publik.
Apa Dampak Dari Hal Ini
Kemunculan mural ini memicu beragam reaksi di masyarakat. Di media sosial, warga Jakarta dan Tangerang Selatan ramai membagikan foto mural, dengan sebagian memuji kreativitas seniman dan sebagian lain mempertanyakan pesan di baliknya. Bagi pendukung Heru, mural ini dilihat sebagai pengakuan atas kerja kerasnya dalam menangani masalah banjir dan transportasi. Namun, kritik juga muncul, terutama dari kelompok yang merasa kebijakan Heru lebih berpihak pada pembangunan fisik ketimbang kesejahteraan sosial. Diskusi ini memperkuat polarisasi opini tentang kepemimpinannya.
Selain itu, mural ini meningkatkan perhatian terhadap seni jalanan sebagai media ekspresi politik dan sosial di Indonesia. Kolong Flyover Bintaro kini menjadi titik kunjungan warga yang ingin berfoto, meningkatkan aktivitas di kawasan tersebut. Namun, ada kekhawatiran bahwa mural ini bisa memicu vandalisme lain jika tidak diatur. Pemerintah DKI Jakarta belum memberikan pernyataan resmi, tetapi beberapa anggota DPRD DKI menyebut mural ini sebagai cerminan dinamika demokrasi di Jakarta, yang perlu disikapi dengan bijak.
Kesimpulan: Wajah Gubernur DKI Menghiasi Flyover Bintaro
Mural wajah Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di kolong Flyover Bintaro menjadi fenomena menarik di September 2025, mencerminkan perpaduan antara seni, politik, dan ekspresi publik. Dibuat oleh seniman anonim, karya ini memicu diskusi tentang kepemimpinan Heru, yang dikenal karena fokusnya pada infrastruktur namun juga menuai kritik atas kebijakan sosialnya. Dampaknya terlihat dari meningkatnya perhatian publik terhadap seni jalanan dan polarisasi opini tentang pemerintahan DKI. Fenomena ini menunjukkan bahwa seni bisa menjadi cerminan dinamika sosial di Jakarta, sekaligus mengingatkan pemerintah untuk lebih peka terhadap aspirasi warga. Ke depan, mural ini mungkin akan menjadi inspirasi bagi seniman lain untuk menyuarakan pandangan mereka, menjadikan Jakarta semakin hidup sebagai kanvas ekspresi publik.
Leave a Reply