Kronologi TransJ Tabrak Mobil dan Rumah di Cakung. Pagi yang seharusnya biasa di kawasan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, berubah jadi kekacauan saat sebuah bus TransJakarta koridor 11 tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak deretan ruko, mobil, serta sepeda motor parkir. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 19 September 2025, sekitar pukul 05.15 WIB, tepat di Jalan Raya Stasiun Cakung, dekat Stasiun KA Cakung. Bus bernomor SAF 045, yang sedang melayani rute Terminal Pulogebang-Kampung Melayu, berpenumpang saat itu, membuat situasi semakin mencekam. Dari video viral yang direkam warga, terlihat bus raksasa itu melaju lurus tanpa hambatan, merobek pagar ruko, menyabet motor-motor, dan akhirnya menabrak empat bangunan rumah toko secara beruntun. Kerusakan materiil parah: empat ruko hancur depannya, dua motor ringsek, satu minibus Suzuki Baleno bernopol B-2007-FFZ penyok parah, dan puing-puing berserakan menutupi jalan. Enam orang terluka, tapi untungnya tak ada korban jiwa. Polisi, TransJakarta, dan tim medis langsung gerak cepat, dengan pemadaman lalu lintas sementara untuk evakuasi. Dugaan awal: rem blong membuat bus tak bisa berhenti di tikungan, picu tabrakan berantai. Ini jadi pengingat betapa rapuhnya keselamatan di jalan raya pagi buta, saat lalu lintas masih sepi tapi penumpang bergantung pada transportasi umum. BERITA BOLA
Siapakah yang Mengendarai Bus Tersebut
Pengemudi bus TransJakarta SAF 045 adalah seorang wanita berinisial R, berusia 54 tahun, yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun di operator Steady Safe. Ia bukan sopir pemula; R dikenal sebagai pramudi andal yang sering dapat pujian dari penumpang atas keramahannya. Pagi itu, ia mulai shift pukul 04.30 WIB dari Terminal Pulogebang, mengangkut sekitar 20 penumpang awal yang kebanyakan karyawan dan pelajar menuju pusat kota. Saat kejadian, R sedang fokus navigasi rute koridor 11, yang melewati kawasan padat seperti Cakung. Menurut kesaksian awal, R berusaha keras mengendalikan bus: ia tekan rem berulang kali, tapi bus malah zig-zag sebelum lurus ke arah ruko. “Saya coba belok, tapi setirnya berat dan rem tak respons,” katanya saat dievakuasi, dengan tangan kanannya luka lecet akibat genggaman kuat pada setir. R termasuk korban luka, dirawat di RS Islam Pondok Kopi untuk pemeriksaan tulang dan syok. Rekam jejaknya bersih: tak pernah kecelakaan sebelumnya, dan ia lulus uji keselamatan rutin TransJakarta. Operator Steady Safe sudah bentuk tim investigasi internal, termasuk cek rekam jejak R untuk pastikan tak ada faktor manusiawi seperti kelelahan shift malam sebelumnya. Penumpang bilang R tenang sepanjang perjalanan, bahkan sempat sapa mereka saat berhenti di halte sebelum Cakung. Kasus ini tak tunjukkan kelalaian R; justru ia yang paling dekat rasakan kegagalan mekanis.
Apakah Ada yang Rusak Pada Mesin Bus Sebelum Kejadian: Kronologi TransJ Tabrak Mobil dan Rumah di Cakung
Belum ada laporan kerusakan mesin signifikan sebelum kejadian, tapi dugaan kuat tertuju pada rem blong yang bikin bus melaju tak terkendali. Bus SAF 045 ini armada relatif baru, diproduksi 2023 dengan jarak tempuh sekitar 150 ribu kilometer—masih dalam batas aman untuk koridor sibuk seperti 11. Rutin servis dilakukan setiap 10 ribu km di bengkel resmi TransJakarta, termasuk cek rem, ban, dan sistem hidrolik. Pagi itu, bus lewati inspeksi pra-operasional pukul 04.00 WIB: tekanan rem normal, tak ada indikasi bocor oli atau panas berlebih. Namun, setelah kecelakaan, teknisi awal temukan tanda-tanda kegagalan rem: kampas rem aus tak wajar di roda depan kiri, mungkin karena beban berat penumpang plus beban lalu lintas pagi. “Remnya blong tiba-tiba, seperti kehilangan tekanan,” kata saksi Vonny, pemilik mobil Baleno yang terseret. Polisi ambil sampel rem untuk analisis forensik di lab Ditlantas Polda Metro Jaya, termasuk cek black box bus untuk data kecepatan (diperkirakan 60 km/jam saat tikungan). Tak ada riwayat mesin rusak sebelumnya; bus ini baru servis lengkap Agustus lalu. Faktor lain seperti ban licin atau steering rack longgar juga dicek, tapi rem jadi prioritas. TransJakarta janji transparan hasil audit, sambil pause armada serupa untuk inspeksi massal. Ini mirip kasus rem blong TransJ di 2024, yang picu perbaikan darurat seluruh fleet.
APakah Ada Korban yang Meninggal atau Luka-luka
Tak ada korban meninggal dalam kecelakaan ini, tapi enam orang luka-luka dengan tingkat sedang hingga ringan, langsung dirawat di RS Islam Pondok Kopi tak jauh dari lokasi. Korban pertama adalah pramudi R (54), luka lecet tangan dan syok ringan—ia keluar bus terakhir sambil bantu penumpang. Empat penumpang terluka: DR (pekerja kantor, 32) patah pergelangan kaki kanan setelah terjepit kursi; TMA (pelajar, 17) gegar otak ringan dan memar dada; SO (ibu rumah tangga, 45) luka potong lengan dari pecahan kaca; serta SA (karyawan, 28) memar punggung. Korban keenam adalah warga sekitar LF (42), pemilik ruko pertama yang ditabrak—ia kena puing beton di kaki saat buka toko pagi. Semua korban sadar saat evakuasi, dengan penanganan cepat dari tim Steady Safe dan ambulans TransJakarta. Biaya medis ditanggung penuh operator, termasuk follow-up psikologis untuk trauma. Satu pengendara motor terseret tapi selamat tanpa luka serius, hanya syok. Total, 20 penumpang dievakuasi aman; tak ada yang terjebak. Rumah sakit laporkan semua stabil, dengan TMA dan DR observasi 24 jam. Kejadian ini untungnya pagi buta, saat penumpang tak penuh—jika jam sibuk, korban bisa lebih banyak.
kesimpulan: Kronologi TransJ Tabrak Mobil dan Rumah di Cakung
Kecelakaan TransJakarta di Cakung pagi ini jadi alarm merah untuk keselamatan transportasi umum: dari kronologi bus tak terkendali pasca-lewati Stasiun Cakung, tabrak motor parkir, serempet mobil Vonny, hingga hantam empat ruko, semuanya picu kepanikan tapi respons cepat selamatkan nyawa. Pramudi R berjuang kendalikan, tapi rem blong jadi musuh utama, tanpa riwayat rusak sebelumnya. Enam luka tapi nol meninggal tunjukkan keberuntungan, meski kerusakan materiil bikin warga Pulogebang was-was. TransJakarta minta maaf dan janji investigasi tuntas, sementara polisi tutup jalan sementara untuk olah TKP. Ini dorong perbaikan: inspeksi rem lebih ketat, pelatihan darurat pramudi, dan edukasi warga dekat rute. Bagi korban seperti Vonny dan pemilik ruko, dukungan cepat dari operator jadi kunci pulih. Semoga insiden ini tak terulang, biar pagi Jakarta besok lebih aman—bukan dimulai dengan sirene ambulans.
Leave a Reply