Berita Terkini Urbandivers

Urbandivers merupakan situs yang menyediakan berita terkini seputar Indonesia maupun Dunia

Maling Jebolkan Tembok Rumah Warga Untuk Curi Motor

maling-jebolkan-tembok-rumah-warga-untuk-curi-motor

Maling Jebolkan Tembok Rumah Warga Untuk Curi Motor. Kejadian pencurian motor dengan modus jebol tembok rumah warga kembali mengguncang ketenangan Kampung Karet, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pada Kamis dini hari (11 Desember 2025) sekitar pukul 03.00 WIB, dua pelaku tak dikenal nekat merobohkan dinding pembatas rumah milik seorang warga bernama Ahmad (45), untuk menggasak sepeda motor Honda Beat miliknya. Aksi ini terekam jelas dalam rekaman CCTV milik tetangga, yang langsung viral di media sosial pagi ini. Polres Bogor langsung gerak cepat, bentuk tim khusus untuk selidiki kasus curanmor ini, sementara warga setempat gelisah dengan maraknya modus serupa. Ahmad, korban yang baru pulang kerja malam, terbangun oleh suara berisik dan temukan motor kesayangannya raib, plus lubang sebesar satu meter di tembok belakang rumah. Ini bukan kasus pertama di Bogor; tren pencurian pakai cara nekat ini naik 20 persen sejak November, bikin aparat keamanan tingkatkan patroli malam. INFO SLOT

Kronologi Aksi yang Nekat: Maling Jebolkan Tembok Rumah Warga Untuk Curi Motor

Aksi dimulai pukul 02.45 WIB, saat dua pelaku—diduga berusia 20-30 tahun, bertubuh kurus dan pakai jaket hitam—datang dengan linggis dan obeng. Mereka pilih target rumah Ahmad karena motornya parkir dekat dapur belakang, terlindung pagar rendah. Rekaman CCTV tunjukkan pelaku mulai bobol tembok dari sisi kosong lahan tetangga, ciptakan lubang setinggi pinggang dalam 15 menit. Setelah masuk, mereka dorong motor lewat lubang itu, hindari suara knalpot. Ahmad cerita: “Saya bangun karena dengar suara benturan, tapi pikir kucing liar. Pas cek pagi, motor hilang dan tembok bolong.” Pelaku kabur bawa motor ke arah selatan kampung, diduga lewat jalan setapak ke Tajurhalang. Polisi temukan jejak ban di lumpur dekat lokasi, plus obeng jatuh—bukti buru-buru. Ini modus klasik curanmor di pinggiran kota: jebol tembok hindari alarm atau anjing peliharaan.

Respons Polisi dan Warga Setempat: Maling Jebolkan Tembok Rumah Warga Untuk Curi Motor

Polres Bogor tak buang waktu: Kapolres AKBP Andi Wijaya langsung bentuk tim gabungan Sat Reskrim dan Intel, dengan 10 personel patroli intensif di Kampung Karet sejak Jumat pagi. “Kami sudah ambil CCTV dari lima titik, termasuk SPBU terdekat. Pelaku kemungkinan residivis lokal, karena modusnya mirip kasus Oktober lalu,” ujarnya. Tim juga pasang posko pengaduan 24 jam dan bagikan nomor WhatsApp untuk laporan cepat. Warga, yang biasa gotong royong, kini tambah waspada: RT 05 bentuk ronda malam dengan 15 orang bergilir, lengkap senter dan walkie-talkie. Ahmad, korban, bilang tetangga langsung bantu tutup lubang tembok pakai triplek sementara. Komunitas online Bogor heboh: grup Facebook “Warga Tajurhalang Aman” tambah 500 anggota dalam sehari, bagiin tips CCTV murah. Ini respons cepat cegah aksi serupa, tapi warga minta tambahan lampu jalan di gang sempit.

Tren Pencurian Motor dan Pencegahan

Kasus ini bagian tren curanmor naik di Bogor: data Polres catat 45 kasus sejak November, 30 persen pakai modus jebol tembok atau panjat pagar—naik dari 15 persen tahun lalu. Penyebab utama: harga motor bekas laris di pasar gelap online, plus musim hujan bikin patroli sulit. Ahmad kehilangan motor senilai Rp 15 juta, yang jadi alat transport utama ke pabrik di Cibinong. Pencegahan jadi kunci: polisi sarankan pasang GPS tracker murah (Rp 200 ribu) dan kunci ganda, plus aplikasi patroli warga via WhatsApp. Pemerintah desa rencanakan sosialisasi keamanan rumah tangga akhir pekan ini, lengkap demo CCTV. Warga seperti Ibu Siti (38), tetangga Ahmad, tambah kunci rantai di motornya. Ini langkah proaktif, tapi tantangan tetap: pelaku sering lintas kabupaten, bikin koordinasi polisi antar wilayah krusial.

Kesimpulan

Aksi maling jebol tembok di Kampung Karet jadi pengingat betapa rawannya keamanan di pinggiran kota seperti Bogor. Dari kronologi nekat hingga respons polisi-warga yang solid, kasus ini tunjukkan gotong royong bisa cegah eskalasi. Ahmad dan tetangga punya pelajaran berharga: waspada malam hari, pasang CCTV, dan lapor cepat. Polres Bogor yakin tangkap pelaku dalam 48 jam, tapi pencegahan jangka panjang butuh kolaborasi semua pihak. Warga Tajurhalang siap hadapi tantangan ini—bukan dengan takut, tapi aksi nyata. Semoga kasus ini jadi yang terakhir, dan Bogor tetap aman untuk semua.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *