Prabowo Salami SBY Sampai Jokowi di Sidang MPR. Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD pada 15 Agustus 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, menjadi momen bersejarah ketika Presiden Prabowo Subianto menunjukkan gestur hormat dengan menyalami para mantan presiden, dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Joko Widodo (Jokowi). Acara ini, yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, diwarnai dengan pidato kenegaraan perdana Prabowo sebagai presiden. Gestur salam tangan ini mencuri perhatian publik karena mencerminkan sikap hormat terhadap pendahulunya. Dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, sidang ini tidak hanya menjadi ajang refleksi kebangsaan, tetapi juga simbol persatuan. Apa sebenarnya Sidang MPR Tahunan, siapa saja yang hadir, dan mengapa Prabowo melakukan gestur ini? BERITA LAINNYA
Apa Itu Sidang MPR Tahunan?
Sidang Tahunan MPR adalah agenda resmi yang digelar setiap tahun menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, bertujuan untuk menyampaikan laporan kinerja lembaga negara dan pidato kenegaraan presiden. Pada 2025, sidang ini diadakan pada 15 Agustus, sehari sebelum peringatan 17 Agustus, karena tanggal 16 jatuh pada hari Sabtu. Sidang ini menjadi platform bagi presiden untuk memaparkan capaian pemerintahan, visi ke depan, dan pengantar RAPBN untuk tahun berikutnya. Dalam sidang tahun ini, Prabowo menyampaikan kinerja pemerintah selama 300 hari sejak dilantik pada Oktober 2024, termasuk fokus pada program Makan Bergizi Gratis dan swasembada pangan. Selain itu, sidang ini juga dihadiri oleh DPR dan DPD untuk membahas agenda legislatif, menjadikannya momen penting dalam dinamika politik nasional.
Siapa Saja Yang Menghadiri Sidang Tersebut
Sidang Tahunan MPR 2025 dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk mantan presiden dan wakil presiden Indonesia. Dari pantauan, hadir mantan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang datang bersama putranya, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, serta Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono. Mantan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) juga turut hadir, meski tanpa didampingi istrinya, Iriana. Selain itu, mantan wakil presiden seperti Try Sutrisno, Jusuf Kalla, dan Ma’ruf Amin terlihat di ruang sidang. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hadir bersama istrinya, Selvi Ananda. Tokoh lain termasuk Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga perwakilan dari empat negara sahabat: Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Filipina. Total, sekitar 1.251 undangan memenuhi Gedung Nusantara, mencerminkan pentingnya acara ini.
Alasan Prabowo Salami Tangan SBY Hingga Jokowi
Gestur Prabowo menyalami SBY, Jokowi, dan mantan wakil presiden lainnya usai pidato kenegaraannya adalah simbol penghormatan kepada para pendahulu yang telah berkontribusi bagi Indonesia. Dalam pidatonya, Prabowo memuji peran setiap mantan presiden, mulai dari Soekarno yang mempertahankan kedaulatan, Soeharto yang mendorong swasembada pangan, hingga Jokowi yang merintis Ibu Kota Nusantara. Menyalami tangan mereka setelah pidato menunjukkan sikap rendah hati dan pengakuan atas warisan kepemimpinan mereka. Gestur ini juga bisa dilihat sebagai upaya Prabowo untuk memperkuat citra persatuan di tengah dinamika politik pasca-pemilu 2024. Sebagai presiden yang baru menjabat, Prabowo tampak ingin membangun hubungan harmonis dengan tokoh-tokoh senior, sekaligus menunjukkan bahwa pemerintahannya menghargai kontinuitas dan kerja sama lintas generasi. Momen ini juga menarik karena SBY dan Jokowi, yang hadir bersama di ruang transit, sempat berinteraksi hangat, menambah nuansa positif pada acara.
Kesimpulan: Prabowo Salami SBY Sampai Jokowi di Sidang MPR
Momen Prabowo Subianto menyalami SBY hingga Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2025 menjadi simbol penghormatan dan persatuan dalam politik Indonesia. Sidang ini, yang dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti mantan presiden, wakil presiden, dan perwakilan negara sahabat, menegaskan peran penting MPR sebagai wadah refleksi kebangsaan. Gestur Prabowo mencerminkan sikap rendah hati sekaligus strategi untuk memperkuat solidaritas di awal kepemimpinannya. Bagi masyarakat, momen ini adalah pengingat bahwa kerja sama dan penghormatan kepada pendahulu tetap relevan di tengah dinamika politik. Dengan pidato yang menyoroti capaian dan visi ke depan, Prabowo menunjukkan bahwa pemerintahannya siap melanjutkan estafet pembangunan, sambil menjaga harmoni dengan para pendahulunya.
Leave a Reply