Berita Terkini Urbandivers

Urbandivers merupakan situs yang menyediakan berita terkini seputar Indonesia maupun Dunia

RI Kejar Ekonomi 8 Persen Butuh Investasi Rp13.032 Triliun

ri-kejar-ekonomi-8-persen-butuh-investasi-rp13-032-triliun

RI Kejar Ekonomi 8 Persen Butuh Investasi Rp13.032 Triliun. Pagi ini, 16 Oktober 2025, pemerintahan Indonesia kembali tekankan ambisi besar: capai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029. Menteri Investasi Rosan Roeslani sebut target ini butuh suntikan dana masif Rp13.032 triliun sepanjang 2025-2029, naik 143 persen dari realisasi investasi 2014-2024. Langkah ini jadi prioritas utama di tengah pemulihan pasca-pandemi dan fluktuasi global, dengan fokus buka lapangan kerja, dorong ekspor, dan tingkatkan kesejahteraan rakyat. Rosan yakin target achievable melalui iklim investasi lebih kondusif, meski tantangan seperti birokrasi dan infrastruktur masih menanti. Ini bukan mimpi kosong—realisasi investasi kuartal III 2025 sudah capai Rp1.400 triliun atau 74 persen target tahunan, beri harapan konkret untuk ekonomi yang lebih kuat. BERITA TERKINI

Latar Belakang Target Ekonomi dan Kebutuhan Investasi: RI Kejar Ekonomi 8 Persen Butuh Investasi Rp13.032 Triliun

Target 8 persen ini lahir dari visi jangka panjang Bappenas untuk posisikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi kelima dunia pada 2045. Saat ini, pertumbuhan stabil di kisaran 5 persen, tapi untuk loncat ke 8 persen, butuh multiplier effect dari investasi besar-besaran. Rosan jelaskan, Rp13.032 triliun itu bukan angka sembarangan—ia hitung berdasarkan kebutuhan sektor prioritas seperti infrastruktur, manufaktur, dan energi terbarukan. Bandingkan dengan periode 2014-2024 yang hanya Rp5.400 triliun, lonjakan ini jadi tantangan sekaligus peluang.

Faktor pendorongnya jelas: pandemi tinggalkan defisit anggaran, sementara perang dagang global bikin ekspor rawan. Investasi jadi kunci untuk ciptakan 10 juta lapangan kerja baru dan naikkan PDB per kapita. Realisasi 2025 kuartal III tunjukkan kemajuan: Rp1.400 triliun masuk dari FDI asing di sektor hilirisasi, seperti nikel dan baterai. Tapi, Rosan tekankan, tanpa target ini, Indonesia stuck di middle-income trap. Ini sejalan arahan presiden untuk swasembada energi dan pangan, di mana investasi jadi pondasi utama.

Strategi Percepatan Investasi untuk Capai Target: RI Kejar Ekonomi 8 Persen Butuh Investasi Rp13.032 Triliun

Rosan paparkan strategi konkret: percepat proses perizinan lewat Omnibus Law 2.0, kurangi birokrasi dari 30 hari jadi seminggu. Fokus utama ke 10 kawasan ekonomi khusus, seperti Batam dan Morowali, untuk tarik investor asing dari China dan AS. Ia yakin, dengan insentif pajak dan kemudahan lahan, target Rp13.032 triliun bisa terealisasi—Rp2.606 triliun per tahun rata-rata. Ini termasuk hilirisasi mineral kritis, yang sudah tarik Rp500 triliun tahun ini.

Langkah lain: kolaborasi dengan swasta untuk infrastruktur, seperti tol dan pelabuhan, agar investasi tak mandek di proposal. Rosan sebut, pemerintah siapkan dana matching Rp2.000 triliun untuk leverage swasta. Dampaknya langsung: ekspor naik 15 persen di 2025 berkat hilirisasi, dan lapangan kerja baru di Jawa Timur capai 200 ribu. Strategi ini tak cuma angka—ia bantu UMKM terintegrasi rantai pasok global, tingkatkan daya saing. Rosan optimis, dengan eksekusi ketat, 8 persen bukan mimpi, tapi roadmap jelas.

Tantangan dan Dampak Ekonomi Jangka Panjang

Tantangan tetap ada: fluktuasi rupiah dan regulasi lingkungan yang ketat bikin investor ragu. Realisasi kuartal III 74 persen bagus, tapi kuartal IV butuh dorongan ekstra untuk capai Rp1.900 triliun tahunan. Rosan akui, birokrasi daerah masih jadi hambatan, dan butuh koordinasi pusat-daerah yang lebih baik. Plus, isu tenaga kerja terampil—investasi hilirisasi butuh 1 juta SDM baru, tapi pendidikan vokasi masih ketinggalan.

Tapi, dampak jangka panjangnya masif: 8 persen pertumbuhan bisa tekan kemiskinan ke 5 persen, naikkan ekspor Rp3.000 triliun, dan stabilkan harga pangan. Kesejahteraan rakyat naik melalui lapangan kerja berkualitas, terutama di pedesaan. Rosan sebut, ini juga bantu transisi energi hijau, kurangi impor minyak. Tantangan ini bisa diatasi dengan transparansi dan monitoring bulanan, pastikan investasi tepat sasaran.

Kesimpulan

Target ekonomi 8 persen dengan investasi Rp13.032 triliun jadi ambisi realistis yang butuh eksekusi cepat. Dari latar kebutuhan hingga strategi percepatan, pemerintah tunjukkan komitmen kuat meski tantangan ada. Dampaknya tak cuma angka PDB, tapi kesejahteraan nyata bagi rakyat. Rosan dan timnya punya roadmap jelas—kini saatnya aksi. Indonesia siap loncat kelas, asal investasi mengalir lancar. Yang pasti, dengan langkah ini, mimpi ekonomi maju bukan lagi jauh.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *