Berita Terkini Urbandivers

Urbandivers merupakan situs yang menyediakan berita terkini seputar Indonesia maupun Dunia

Inovasi Teknologi Jadi Fokus Utama Rencana Lima Tahun China

inovasi-teknologi-jadi-fokus-utama-rencana-lima-tahun-china

Inovasi Teknologi Jadi Fokus Utama Rencana Lima Tahun China. Pada 21 Oktober 2025, saat rapat tertutup Partai Komunis China (PKC) di Beijing membahas draf Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-15 (2026-2030), inovasi teknologi muncul sebagai pilar utama strategi nasional. Presiden Xi Jinping tekankan bahwa pengembangan sains dan teknologi jadi kunci “kekuatan produktif berkualitas baru”, untuk capai kemandirian ekonomi dan tingkatkan daya saing global. Ini lanjutan dari Rencana ke-14 (2021-2025) yang sudah dorong investasi R&D naik 12 persen tahunan, hasilkan jutaan paten baru. Di tengah ketegangan perdagangan dengan Barat, fokus ini tak hanya soal kemajuan domestik, tapi juga bentuk ulang tatanan dunia. Dengan target pertumbuhan 5 persen, China siap jadi pemimpin di AI, chip, dan komputasi—langkah yang bisa ubah lanskap ekonomi global. REVIEW FILM

Fokus Inovasi di Rencana Lima Tahun ke-15: Inovasi Teknologi Jadi Fokus Utama Rencana Lima Tahun China

Rencana ke-15, yang akan disahkan Maret 2026, posisikan inovasi sebagai inti “perkembangan berkualitas tinggi”. Xi Jinping sebut ini “revolusi teknologi” untuk atasi ketergantungan impor, terutama di semikonduktor dan perangkat lunak. Dokumen draf soroti “kekuatan produktif baru” melalui sains dan pendidikan, dengan alokasi 20 persen anggaran nasional untuk R&D—naik dari 18 persen di rencana sebelumnya. Sektor prioritas: AI untuk manufaktur cerdas, komputasi kuantum untuk keamanan data, dan bioteknologi untuk kesehatan.

Ini respons langsung terhadap embargo AS sejak 2022, yang batasi akses chip canggih. China targetkan produksi domestik 70 persen kebutuhan chip pada 2030, lewat zona khusus seperti Shenzhen. Pendidikan jadi tulang punggung: Program “talenta ribuan” rekrut 10 ribu ilmuwan asing tiap tahun, tambah 5 juta lulusan STEM. Dampaknya sudah terasa: Paten teknologi China naik 15 persen di 2024, capai 1,5 juta, ungguli AS di bidang AI. Fokus ini tak cuma ambisius; ia praktis, dorong PDB tumbuh 6 persen di sektor tech tahun lalu.

Investasi R&D dan Pengembangan Teknologi Kunci: Inovasi Teknologi Jadi Fokus Utama Rencana Lima Tahun China

Investasi R&D China tembus 3 triliun yuan (sekitar 420 miliar dolar AS) di 2024, naik 10 persen dari sebelumnya, dengan 60 persen alokasi ke inovasi sipil-militer. Rencana ke-15 janjikan tambahan 500 miliar yuan untuk infrastruktur digital, termasuk jaringan 6G prototipe dan pusat data hijau. Pengembangan kunci: Chip 5nm domestik untuk perangkat IoT, yang sudah produksi massal di Huawei lab, dan AI generatif untuk otomatisasi pabrik—kurangi biaya produksi 20 persen.

Kolaborasi jadi senjata: Kemitraan dengan universitas seperti Tsinghua hasilkan 2.000 startup tech tiap tahun, sementara zona ekonomi khusus di Shanghai tarik investasi asing 100 miliar yuan. Ini tak lepas dari “Made in China 2025”, yang sukses naikkan pangsa pasar robot industri ke 30 persen global. Tantangan: Sanksi Barat batasi akses peralatan, tapi China balas dengan inisiatif Belt and Road—ekspor tech ke 150 negara, hasilkan 200 miliar dolar pendapatan. Investasi ini bentuk fondasi: Pada 2030, China targetkan 40 persen PDB dari sektor inovasi, ubah dari pabrik murah jadi pusat R&D dunia.

Tantangan dan Peluang Global dari Strategi China

Strategi inovasi China hadapi rintangan domestik dan eksternal. Di dalam negeri, ketimpangan regional—seperti kurangnya talenta di barat—bisa hambat penyebaran tech, meski pemerintah alokasikan 15 persen dana untuk daerah tertinggal. Secara global, ketegangan dengan AS picu perang dagang baru, dengan tarif 25 persen pada impor chip China. Tapi peluang besar: Ekspor EV dan baterai lithium China kuasai 60 persen pasar dunia, hasilkan surplus perdagangan 500 miliar dolar tahun lalu.

Peluang lain: Kolaborasi internasional lewat BRICS, di mana China bagikan tech untuk infrastruktur Afrika dan Asia Selatan—tingkatkan pengaruh geopolitik. Tantangan etika seperti privasi data AI juga muncul, tapi regulasi baru 2025 tuntut transparansi untuk lindungi konsumen. Secara keseluruhan, strategi ini bisa bentuk ulang ekonomi global: China bukan lagi pabrik, tapi inovator yang saingi Silicon Valley. Jika sukses, PDB capai 25 triliun dolar pada 2030; jika gagal, ketergantungan impor kembali mengancam.

Kesimpulan

Inovasi teknologi sebagai fokus utama Rencana Lima Tahun ke-15 China adalah langkah berani untuk kemandirian dan dominasi global. Dari investasi R&D masif di AI dan chip, hingga tantangan sanksi yang diubah jadi peluang, strategi ini tunjukkan visi Xi Jinping untuk “kekuatan produktif baru”. Di 2025 yang penuh gejolak, China siap pimpin revolusi tech—bukan dengan paksaan, tapi rekayasa cerdas. Bagi dunia, ini pelajaran: Inovasi tak kenal batas, dan China lagi-lagi ubah aturan permainan. Saat rencana disahkan Maret mendatang, Beijing tak cuma bangun ekonomi; ia bentuk masa depan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *