Siapa Itu Sushila Karki yang Dipercaya Menjadi Pemimpin Nepal. Nepal kembali menjadi sorotan dunia setelah Sushila Karki diangkat sebagai Perdana Menteri pada 10 September 2025, menyusul krisis politik yang memicu demonstrasi besar-besaran di Kathmandu. Karki, yang dikenal sebagai mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal, menjadi figur harapan untuk membawa stabilitas di tengah gejolak politik dan ekonomi. Pengangkatannya sebagai pemimpin interim menandai babak baru dalam sejarah politik Nepal, terutama setelah mundurnya Pushpa Kamal Dahal akibat tekanan publik. Siapa sebenarnya Sushila Karki, mengapa ia dipercaya, dan bagaimana situasi demonstrasi di Nepal saat ini? Artikel ini akan mengulasnya secara tuntas. BERITA BASKET
Mengenal Sosok Sushila Karki
Sushila Karki, lahir pada 7 Juni 1952 di Biratnagar, Nepal, adalah tokoh hukum yang disegani dan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung Nepal (2016-2017). Lulusan hukum dari Universitas Tribhuvan, Karki memulai kariernya sebagai pengacara sebelum diangkat sebagai hakim Mahkamah Agung pada 2008. Selama masa jabatannya sebagai Ketua Mahkamah Agung, ia dikenal karena integritasnya dalam menangani kasus korupsi tingkat tinggi dan memperjuangkan independensi peradilan. Salah satu putusannya yang terkenal adalah membatalkan pengangkatan pejabat korup di lembaga pemerintah, yang membuatnya mendapat dukungan luas dari masyarakat.
Karki juga dikenal sebagai advokat hak-hak perempuan dan kelompok marginal. Ia sering berbicara tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Setelah pensiun dari Mahkamah Agung, ia tetap aktif dalam diskusi publik, menulis kolom tentang reformasi hukum dan pemerintahan. Pengalamannya sebagai hakim dan reputasinya yang bersih menjadikannya figur netral yang dihormati di tengah polarisasi politik Nepal.
Kenapa Dia Dipercayai Menjadi Pemimpin Nepal
Pengangkatan Sushila Karki sebagai Perdana Menteri interim pada 10 September 2025 datang setelah berminggu-minggu demonstrasi menuntut reformasi politik dan ekonomi. Krisis politik Nepal dipicu oleh kegagalan pemerintahan Pushpa Kamal Dahal dalam menangani inflasi, pengangguran, dan korupsi yang merajalela. Parlemen Nepal, yang terpecah antara Partai Komunis dan Kongres Nepal, akhirnya sepakat menunjuk Karki sebagai pemimpin sementara untuk menenangkan situasi hingga pemilu baru digelar pada Maret 2026.
Karki dipercaya karena rekam jejaknya yang bebas dari skandal dan komitmennya terhadap keadilan. Sebagai mantan hakim, ia dianggap mampu menjembatani faksi-faksi politik yang berseteru. Pengalamannya menangani kasus korupsi juga memberikan harapan bahwa ia bisa memimpin reformasi sistemik, seperti memperbaiki transparansi anggaran dan memperkuat lembaga anti-korupsi. Selain itu, statusnya sebagai wanita pertama di posisi ini menjadi simbol kemajuan gender di Nepal, menginspirasi banyak kelompok masyarakat. Dukungan dari masyarakat sipil dan organisasi internasional, seperti PBB, juga memperkuat legitimasi Karki sebagai pemimpin transisi.
Apakah Demo Nepal Saat Ini Sudah Berhenti
Demonstrasi besar-besaran yang melanda Kathmandu dan kota-kota besar seperti Pokhara sejak Agustus 2025 telah mereda secara signifikan sejak pengangkatan Karki. Demonstrasi tersebut awalnya dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar dan pangan, ditambah tuduhan korupsi terhadap pejabat tinggi. Pada puncaknya, lebih dari 50.000 orang turun ke jalan, dengan bentrokan menyebabkan 12 kematian dan ratusan luka-luka. Setelah Karki dilantik, ia berjanji untuk membentuk komite independen untuk menyelidiki korupsi dan menurunkan harga bahan pokok.
Hingga 16 September 2025, sebagian besar aksi protes telah berhenti, meski beberapa kelompok kecil masih menggelar demonstrasi damai untuk menuntut reformasi cepat. Kepolisian Nepal melaporkan bahwa situasi di Kathmandu kini terkendali, dengan aktivitas bisnis dan transportasi mulai normal. Namun, Karki menghadapi tekanan untuk segera menunjukkan hasil, terutama dalam menstabilkan ekonomi dan memastikan pemilu yang adil. Jika reformasi tidak segera terlihat, ada risiko demonstrasi kembali memanas.
Kesimpulan: Siapa Itu Sushila Karki yang Dipercaya Menjadi Pemimpin Nepal
Pengangkatan Sushila Karki sebagai Perdana Menteri interim Nepal pada September 2025 adalah langkah strategis untuk meredakan krisis politik dan ekonomi di negara itu. Dengan latar belakang sebagai mantan Ketua Mahkamah Agung yang bersih dan berpengalaman, Karki menjadi harapan baru untuk membawa stabilitas dan reformasi. Meski demonstrasi telah mereda, tantangan besar menanti, termasuk menangani korupsi dan memastikan pemilu yang transparan. Keberhasilan Karki dalam memimpin transisi ini akan menentukan apakah Nepal bisa keluar dari krisis dan membangun masa depan yang lebih stabil. Untuk saat ini, Karki adalah simbol harapan bagi rakyat Nepal yang mendambakan perubahan.
Leave a Reply